Jumat, 05 Februari 2016

Perusahaan-Perusahaan yang Menghasilkan Strain Ayam di Dunia

   Strain pedaging dan petelur yang ada saat ini dihasilkan oleh beberapa perusahaan multinasional yang mengawin silangkan ayam-ayam yang terbaik di dunia, menyeleksinya serta melakukan rekayasa genetik terhadap ayam-ayam tersebut.  Jumlah perusahaan genetik ini sekarang semakin mengerucut karena mengalami seleksi alam. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya biaya riset dan minat pasar terhadap produk yang dihasilkan.
      Perusahaan genetik ayam yang tinggal di dunia antara lain :
1.   Tyson Food (Amerika)
      Merupakan perusahaan pengolah daging ayam terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan ini membeli perusahaan genetik COBB VANTRESS, dengan produksi tunggal broiler strain Cobb.
2.   Erich Wesjohann Group (Jerman)
      Perusahaan ini menghasilkan beberapa strain petelur, yaitu :
-          Lohmann
-          Hyline
-          H & N
Sementara strain pedaging yang dihasilkan antara lain :
-          Lohmann Indian River
-          Ross
-          Arbor Acres (AA)
3.   Hendrix Genetics (Belanda)
      Strain petelur yang dihasilkan antara lain :
-          Bovans (White, Brown, Black)
-          Hisex (White, Brown)
-          Shaver (White, Brown, Black)
-          Babcock (White, Brown)
-          Dekalb (White, Brown)
-          ISA (White, Brown)
      Perusahaan ini hanya menghasilkan satu strain pedaging, yaitu Hybro.
4.   Grimand La Corbiere (Prancis)
Perusahaan ini hanya menghasilkan satu strain pedaging, yaitu Hubbard.
5.   Beberapa Perusahaan Kecil, seperti :
-     Pure Line Genetics
-     Babolna Tetra
-     Kabir, dan sebagainya.
Varietas yang membentuk ayam petelur modern :
Petelur putih :
-          Single comb White Leghorn
-          Light Sussex
Petelur coklat :
-          Single Comb Rhode Island Red (jantan)
-          Barred Plymoyh Rock à petelur coklat yang baik
Varietas yang membentuk broiler modern :
-          New Hampshire
New Hampshire betina x jantan varietas ayam pedaging lainnya à  broiler dengan bulu jarum berwarna berwarna gelap à  karkas tidak bersih
-          White Plymouth Rock
- bulu putih
- mudah dicabuti
-          Cornish
Cornish jantan x betina Barred Plymouth Rock
                                                     New Hampshire

                                                     White Plymouth Rock

Tipe-Tipe Unggas dan Ciri-Cirinya

      Berdasarkan tipenya, ayam dibagi atas 4 tipe, yaitu :
-     Petelur, ayam yang tujuan produksinya untuk menghasilkan telur.
-     Pedaging, ayam yang disilangkan untuk tujuan menghasilkan daging.
-     Dwiguna, ayam yang punya kemampuan untuk menghasilkan telur maupun daging.
-     Ornamental, tipe ayam yang dipelihara sebagai ayam hiasan.
      Dari ke 4 tipe di atas, petelur dan pedaging mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Petelur :
-     Badan relatif kecil dan bentuknya langsing
-     Temperamennya mudah kaget (nervous)
-     Cepat dewasa
-     Kemampuan bertelur tinggi
-     Tidak mempunyai sifat mengeram lagi
-     Konsumsi sedikit dan efisiensi pemanfaatan ransum tinggi
Pedaging :
-     Bentuk badan besar, kuat dan perdagingannya banyak
-     Temperamen lamban dan tenang
-     Kemampuan bertelur rendah

-     Pada beberapa bangsa mempunyai bulu pada kaki

Pengertian Kelas, Bangsa, Varietas, dan Strain Pada Ayam

Kelas : yaitu sekelompok bangsa-bangsa ayam yang dibentuk dan dikembangkan di suatu daerah geografis tertentu. Nama masing-masing kelas menandakan daerah dari mana bangsa tersebut berasal, seperti Asiatic, Mediterranean, American dan English class. Sifat-sifat khas ayam dalam kelas tersebut telah disahkan berdasarkan kriteria dalam The American Standard of Perfection.
Bangsa (breed) : yaitu suatu kelompok dari ternak ayam yang mempunyai persamaan dalam bentuk morfologis, sifat-sifat fisiologis dan bentuk anatomis yang khas untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat itu akan diturunkan pada generasi berikutnya serta telah disahkan oleh The American Standard of Perfection. Suatu breed memiliki sekumpulan ciri-ciri fisik yang spesifik seperti bentuk tubuh, warna kulit dan lain-lain. Individu-individu dalam satu bangsa bila dikawinkan dengan jenisnya sendiri, menurunkan ciri-ciri ini kepada anak-anaknya.
Varietas : yaitu kelompok-kelompok dalam suatu bangsa yang mempunyai perbedaan dalam sifat-sifat seperti warna bulu, jengger atau sifat lainnya dimana sifat tersebut bersifat permanen dan diturunkan pada generasi berikutnya. Contoh : Plymouth Rock memiliki beberapa warna bulu seperti putih, kekuningan (buff), barred dan lain-lain.

Strain : yaitu hasil seleksi suatu breeding untuk tujuan tertentu dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sifat hasil seleksi tersebut harus dapat diturunkan pada generasi berikutnya. Istilah ini dipakai untuk menyebut ayam niaga atau ayam bibit petelur maupun pedaging, yang selalu disertai dengan nama pemasarannya, misal strain Cobb, Lohmann, Hybro dan lain-lain.

Tipe dan Strain Unggas

Asal-usul
Budidaya unggas tercatat mulai sejak tahun 1000 SM di India.
Species unggas lk. 14.000, digolongkan ke dalam 25 ordo.
Unggas domestik diklasifikasikan kedalam 4 ordo, yaitu :
-     Corinitae  (vertebrata bertulang lunas)
-     Anseriformes (itik dan angas)
-     Galliformes (ayam, kalkun, ayam mutiara dan burung kuau)
-     Columbiformes (burung tekukur dan merpati)
Galliformes merupakan ordo yang paling besar peranannya dalam dunia ekonomi, dan speciesnya dibagi ke dalam 3 famili, yaitu :
-     Phasianidae (ayam dan burung kuau)
-     Nomonidae (kalkun, ayam mutiara asal Afrika)
-     Mellagridae (kalkun asal Amerika)
Ayam yang dipelihara sekarang termasuk ke dalam species Gallus domesticus, sedangkan yang masih liar termasuk :
-     Gallus gallus (Red Jungle Fowl) à India, Burma, dan negara Asia Tenggara lainnya.
-     Gallus lafayetti (the Ceylon Jungle Fowl)
-     Gallus sonneratii (the Green Jungle Fowl) à India Barat Daya
-     Gallus varius (the Java Jungle Fowl)
Galur/strain yang ada sekarang berasal dari lebih 1 bangsa.
-     Tipe ringan à White Leghorn
-     Tipe medium à Rhode Island Red, Australorp, Barred Plymouth Rock
-     Tipe berat à New Hampshire, White Plymouth Rock, Cornish
Hasil akhir persilangan dapat berupa :
-     Galur murni (pure strain)
-     Silang galur (strain cross)
-     Silang bangsa (breed cross)
-     Hibrida dalam bangsa (inbreed hybrid)

Kamis, 04 Februari 2016

Sistem Reproduksi Pada Ayam Betina

Anatomi saluran reproduksi ayam betina terdiri atas 2 organ utama yaitu ovarium dan oviduk.
Ovarium.
Ovarium merupakan tempat penghasil gamet betina dan pembentukan kuning telur. Pada unggas ovarium disebut folikel. Bentuknya seperti buah anggur. Panjang ovarium adalah 7 cm. Letak ovarium berada diujung cranial ginjal dan agak ke kiri dari garis tengah daerah sub lumbal cavum dadominalisi dan tergantung pada dinding dorsal abdomen oleh suatu lipatan peritoneum. Ovarium ayam betina biasanya terdiri dari 5-6 follikel yang sedang berkembang, berwarna kuning besar (yolk) dan sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan sebagai kuning telur yang belum dewasa. Sistem reproduksi betina berfungsi pertama-tama melalui stimulasi hormon FSH dari pituitari anterior, yang menyebabkan terjadinya perkembangan folikel-folikel yang telah dewasa (yolk).
Hipothalamus mencerminkan peranan pokok dalam pengaturan fungsi ovarium. Fungsi ovarium pada ayam betina tergantung dari informasi neuro endokrin yang disampaikan ke ovarium dari hipothalamus dan kelenjar pituitari dan juga diantara jaringan-jaringan dari ovariumnya. Liver berperan dalam deposisi kuning telur dan kelenjar adrenal berperan dalam mengontrol fungsi ovarium, interaksi diantara jaringan ini dibutuhkan untuk mengkoordinasi kumpulan yolk dan mempersiapkan folikel terbesar untuk ovulasi. Berat ovarium naik dari 0,02 gr pada waktu penetasan sampai 40 gr pada waktu pubertas, juga dinyatakan bahwa berat ovarium pada ayam dewasa yang sedang bertelur adalah 40-60 gr.
Pada waktu dewasa kelamin ovarium berkembang dengan cepat dari 0,4 gr menjadi 2.0 gr dan dalam waktu yang relatif singkat membesar secara intensif menjadi 40-60 gr karena pengaruh hormon LH dengan jumlah folikel yang banyak, folikel berkembang mulai dari 4-6 butir karena pengaruh dari sekresi FSH.
Ovarium ayam petelur mengandung 1000-3000 folikel dengan ukuran yang relatif atau sangat bervariasi dari ukuran mikroskopik sampai 1 kuning telur. Ovarium ayam petelur berisi suatu hirarkhi yang terdiri dari 5-7 folikel kuning besar yang berdiameter >8 mm.
Sebelum produksi telur, ovarium terisi penuh oleh folikel yang mengandung ova. Beberapa ova cukup besar sehingga cepat dilihat dengan mata. Beberapa ribu ova terdapat pada setiap ayam betina. Saat dewasa, ova menjadi kuning telur yang berukuran penuh dan berperan penting untuk produksi telur selama ayam hidup.
Infundibulum.
Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang sekitar 9 cm. Fungsi infundibulum adalah menagkap ovum (yolk) dan tempat terjadinya fertilisasi. Pada infundibulum terdapat lubang ostium abdominale yang berfungsi untuk menangkap ovum yang telah masak. Panjang infundibulum adalah 9 cm. Untuk berfungsi secara sempurna, infundibulum harus mengambil semua yolk yang jatuh ke dalam rongga tubuh. Kadang-kadang kemampuan infundibulum untuk menangkap sebagian besar yolk hilang dan menimbunnya dalam rongga tubuh lebih cepat daripada kemampuannya menyerap. Pada bagian leher infundibulum yang merupakan bagian klasifikator juga merupakan tempat penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus dan vagina.penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi.
Magnum.
Magnum tesusun dari glandula tubuler yang sangat sensibel. Mukosa dari magnum tesusun dari sel gobelet yang berfungsi dalam mensekresikan putih telur kental dan cair. Panjang magnum adalah 33 cm. Magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduct. Magnum adalah bagian oviduk yang mensekresikan albumin yanpanjangnya sekitar 13 inchi (33cm). Diperlukan waktu sekitar 3 jam bagi telur yang sedang berkembang  untuk melalui magnum. Albumin pada sebutir telur terdiri dari 4 lapisan. Masing-masing adalah chalazae (27.0 %), putih kental (57.0 %), putih telur encer (17.3%) dan putih telur encer bagian luar 23.0%). Keempat lapisan tersebut diproduksi pada magnum, tetapi putih telur encer luar (outer thin white) tidak lengkap sampai air ditambahkan di uterus.
Isthmus.
Isthmus merupakan tempat pembentukan kerabang tipis dan tempat terjadi plumping, kandungan pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai sebuah kantung hanya sebagian yang terisi air. Panjang ishtmus adalah 10 cm.
Uterus.
Uterus merupakan kelenjar kerabang yang utama. Uterus disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada ayam yang berproduksi panjangnya 4,0-4,7 inchi (10-12 cm). Telur yang berkembang tinggal di uterus sekitar 18-20 jam, lebih lama daripada dibagian lain dari oviduk. Putih telur encer bagian luar (outer thin white) ditimbun setelah membran kerabang. Apabila telur pertama mauk ke uterus, air dan garam-garam ditambahkan melalui membran kerbang dengan proses osmosis sehingga menebalkan dan menempel pada membran kerabang.
Vagina.

Pada ayam, skema produksi telur panjang vagina sekitar 4,7 inchi (12 cm). Disini, kutikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. Secara normal, telur tinggal dalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam.

Rabu, 03 Februari 2016

Sistem Digesti Pada Ayam

            Oesophagus.
Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung sebagai jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan proventikulus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan makanan menuju tembolok,ketika ayam menelan secara otomatis oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok. Kisaran normal panjang oesophagus adalah 20 cm sampai 25 cm dengan berat 5 sampai 7,5 gram.
Crop (tembolok).
Crop (tembolok) yang merupakan pembesaran dari oesofagus yang berfungsi sebagai penampung sementara makanan sementara sebelum diproses selanjutnya. Pada tembolok terdapat syarat yang berhubungan dengan pusat kenyang dan lapar di hipothalamus, sehingga banyak sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok akan memberikan respon pada syaraf untuk makan atau menghentikan makan.
Proventriculus.
Proventiculus memiliki pH 4 yang berarti bersifat asam dan memiliki dinding halus, panjangnya adalah 7 cm dengan berat 6 gram. Proventiculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan lambung sejati dari ayam. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendak di dalam proventikulus, maka pencernaan pada material makanan secara enzimatis sangat sdikit terjadi. Proventriculus berfungsi sebagai penghasil pepsin, yaitu enzim pengurai protein dan penghasil asam lambung (hydrocloric acid).
Gizzard.
Gizzard memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal, berfungsi sebagai pemecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Gizzard sering disebut pula dengan empedal, perut muskular dan ventrikulus. Fungsi utama adalah melumatkan pakan dan mencampur dengan air menjadi pasta yang dinamakan chymne. Ukuran dan kekuatan empedal dipengaruhi oleh kebiasaan makan ayam tersebut. Gizzard mensekresikan coilin yang berfungsi melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang mungkin disebabkan oleh pakan atau zat lain yang tertelan. Hal yang mempengaruhi panjang ventriculus yaitu ukuran ayam, jenis pakan  dan strain ayam. Semakin besar ayam, semakin besar pula ukuran ampelanya. Jenis pakan berpengaruh pula pada kekuatan gizzard dalam mencerna pakan dengan bantuan batuan grit.
Usus Halus (Small Intestinum).
Usus halus dibagi menjadi tiga yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Usus halus memiliki panjang 19 cm dan memiliki dinding halus, duodenum memiliki panjang 41 cm, ileum memiliki panjang 32 cm yang menghubungkan dengan usus besar. Perbedaan ukuran tersebut disebabkan oleh aktivitas, banyaknya pakan yang dikonsumsi, perbedaan umur ayam dan ukuran tubuh ayam.
Caecum.
Panjang caecum adalah 17,5 cm. Yang mempengaruhi panjang-pendeknya atau besar kecilnya caecum antara lain ukuran tubuh ayam, umur ayam dan pakan yang dikonsumsi ayam. Pada bagian coecum pula digesti serat kasar dilakukan oleh bakteri pencerna serat kasar.
Usus Besar.
Panjang usus besar ayam dewasa 10 cm. Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan memberikan keseimbangan air dalam tubuh ayam.
Kloaka.
Kloaka merupakan lubang akhir dari muara tiga saluran, cuprodeum merupakan saluran pencernaan, urodeum merupakan saluran urine dan proctodeum merupakan saluran pembuangan reproduksi. Perbedaan berat  disebabkan ukuran ayam dan umur ayam. Perbedaan panjang dan berat organ-organ pencernaan pada ayam dalam praktikum maupun literatur dipengaruhi oleh umur, kesehatan ayam, strain ayam dan pakan. Sehingga walaupun bangsa ayam yang digunakan sama genetiknya, tetapi mendapat perlakuan berbeda hasilnya akan berbeda pula. 

Suhu Efektif Untuk Ayam


Dari hasil kajian literatur yang dikombinasi dengan pengalaman di lapangan, sudah semestinya kita mengubah paradigma lama dalam manajemen brooding. Selama ini kita masih terpaku pada target pencapaian suhu brooding yang maksimal. Kita perlu secara sadar untuk mencoba memahami suhu efektif yang benar-benar dirasakan ayam. Berbeda dengan suhu terukur, suhu efektif merupakan suhu yang benar-benar dirasakan oleh ayam. Suhu efektif berasal dari suhu terukur yang dikombinasi dengan kelembapan relatif (%RH) terukur. Artinya, bila pada alat ukur suhu tercatat 300C, maka suhu yang benar-benar dirasakan oleh ayam belum tentu 300C. Sebagai contoh pada saat bersamaan dengan itu, % kelembapan relatif (%RH) terukur adalah 85% maka suhu yang benar-benar dirasakan oleh ayam adalah lebih tinggi dari 300C. Tetapi bila saat itu % kelembapan relatif (%RH) terukur adalah 55 sampai 60% maka suhu yang benar-benar dirasakan oleh ayam adalah sama, yaitu 300C. Inilah yang dinamakan suhu efektif, yaitu suhu yang dirasakan dari kombinasi suhu dan % kelembapan relatif. Sedangkan suhu terukur atau ambient temperatur merupakan suhu yang terbaca pada pengukuran menggunakan alat ukur termometer.
Heat Stress Index Bila kita lebih jauh membicarakan kombinasi suhu dan % kelembaban relatif (%RH), maka kita akan masuk pada satu pengertian dasar yaitu Heat Stress Index. Heat Stress Index didefinisikan sebagai suatu index yang menjadi ukuran tingkatan dimana ayam masih dapat beradaptasi atau tidak terhadap kondisi cuaca. Heat Stress Index yang masih dapat ditolerir oleh ayam adalah 160, artinya apabila heat stress index melebihi angka 160 maka ayam akan mengalami panting atau megap-megap. Sebaliknya bila angka heat stress index di bawah 160 maka ayam masih dapat beradaptasi. Semakin bertambahnya umur ayam, standar heat stress index semakin menurun. Heat stress index standar anak ayam umur sehari (DOC) adalah 155 sedangkan umur 35 hari adalah 140. Ayam akan mulai mengalami panting bila Heat Index di atas 155, dan kelembapan merupakan bagian utama dari permasalahan ini. Pada suhu yang sama dengan kelembaban yang lebih tinggi, maka secara fisiologis ayam akan merasakan suhu yang lebih tinggi dari pada suhu yang terukur. Heat stress index didapatkan melalui kalkulasi suhu dan % kelembaban relatif (%RH) dengan menjumlahkan suhu dalam satuan Fahrenheit dengan % kelembaban relatif (%RH) terukur. Contoh di atas, pada suhu 300C (860F) dengan % kelembaban relatihf (%RH) terukur adalah 85%, maka heat stress index adalah 171 jauh di atas 160. Maka sudah semestinya apabila ayam saat itu mengalami panting. Sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah pada suhu berapa kita semestinya memperlakukan ayam agar tidak mengalami panting. Untuk menjawab pertanyaan ini kita memerlukan angka standar heat stress index berdasarkan umur ayam. Selain itu kita harus mengukur terlebih dahulu berapa % kelembapan relatif (%RH).
Dari dua sumber data ini maka kita dapat mengetahui pada suhu berapa ayam akan merasakan suhu yang nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Kesalahan awal memperlakukan anak ayam dapat menyebabkan pencapaian performans yang tidak maksimal. Umumnya, kesalahan manajemen brooding ini sering tidak nampak karena kekeliruan persoalan brooding dianggap masih masalah yang sepele. Oleh karena itu mulai saat ini mari kita sama-sama memperbaiki paradigma dalam manajemen brooding. Kita jangan hanya terpaku pada target pencapaian suhu brooding, tapi amati juga faktor kelembaban relatifnya
Pengaruh Heat Index terhadap performance
Heat Index < 150 :    tidak menyebabkan permasalahan performance
Heat Index 155      :    merupakan batas atas terjadinya penurunan performance
Heat Index 160      :    penurunan feed intake, peningkatan water intake, dan
penurunan performance
Heat Index 165      :    awal kejadian kematian dan kerusakan permanen pada
paru-paru dan system peredaran darah

Heat Index 170      :    dapat menyebabkan tingginya kematian