Fungsi Sistem Ventilasi Ventilasi
yang cukup dalam kandang sangatlah penting untuk mendukung proses produksi
broiler di Indonesia. Secara prinsip terdapat 5 alasan mengapa kita membutuhkan
ventilasi dalam kandang, yaitu: 1. Untuk membuang panas, 2. Untuk membuang uap
air yang berlebih, 3. Untuk mengurangi debu dan bau, 4. Untuk mencegah
terbentuknya gas berbahaya seperti amonia dan karbon dioksida, 5. Untuk
memberikan oksigen yang cukup untuk respirasi.
Dari 5 alasan tersebut, 2 alasan
yang paling utama adalah untuk membuang kelebihan panas dan kelebihan uap air
dalam kandang.
Selama cuaca panas, hal yang paling
penting dari ventilasi adalah membuang kelebihan panas yang terdapat di dalam
kandang. Sebagaimana kita ketahui bahwa selama masa pertumbuhan, ayam-pun akan
mengeluarkan panas tubuh. Tetapi di sisi lain selama cuaca dingin atau saat
ayam masih kecil (DOC), panas justru dibutuhkan.
Selama cuaca panas, termasuk
pengeluaran panas tubuh ayam yang dikombinasikan dengan panas dari udara luar
dan dari radiasi sinar matahari menyebabkan penurunan konsumsi pakan, penurunan
pertumbuhan dan peningkatan kematian. Sistem ventilasi dan sistem pendinginan
ini dapat membuang panas di dalam kandang yang berasal dari panas tubuh ayam
dan panas dari radiasi sinar matahari. Saat ayam besar (menjelang akhir panen)
jumlah panas dalam kandang semakin tinggi. Sebagai contoh kandang yang berisi
11.500 kg ayam hidup akan menghasilkan panas sebesar 1juta BTU/jam.
Selama cuaca dingin, fungsi utama
ventilasi adalah untuk membuang kelebihan uap air dari dalam kandang dan tetap
mempertahankan panas yang diproduksi oleh ayam maupun pemanas brooder. Kandang
yang berisi 11.500 kg ayam hidup akan menghasilkan 40 gallons uap air/jam.
Apabila kandang bertipe Closed House, sistem ventilasi ini harus dioperasikan
dengan timer untuk membuang uap air yang berasal dari ayam atau dari kondisi
yang lembab.
Apakah Ventilasi Tunnel Itu? Ventilasi tunnel adalah sebuah
sistem dimana kipas exhaus diletakkan di ujung akhir kandang (outlet) dan di
ujung bersebrangannya terdapat area untuk masuk udara (inlet). Udara akan masuk
lewat inlet, selanjutnya udara berjalan dalam kandang melewati sekumpulan ayam
dan akhirnya udara akan keluar melalui kipas outlet
Ventilasi tunnel adalah tipe sistem
exhaus. Kipas ini bekerja seperti pompa yang akan menarik udara dari inlet ke
outlet. Penarikan (pemompaan) angin dari dalam ke luar kandang menyebabkan
tekanan udara dalam kandang menurun. Tekanan udara di luar kandang akan mendorong
udara menjadi masuk ke dalam kandang melalui inlet. Pada kandang dengan tirai
sepanjang sisi kandang (kanan dan kiri), inlet berada di depan yang sehadap
dengan kipas exhaus. Sehingga bisa dibayangkan bahwa gerakan angin dalam
kandang seperti aliran air di dalam pipa. Udara yang masuk ke dalam kandang
dapat didinginkan apabila di inlet menggunakan “evaporative cooling pad”.
Kerugian ventilasi tunnel adalah
dibutuhkan kipas exhaus yang cukup sesuai dengan volume kandang. Selain itu
dibutuhkan biaya ekstra untuk operasional ventilasi tunnel ini sejalan dengan
peningkatan berat badan agar pertumbuhan tetap optimal dan kematian menurun
selama cuaca ekstrem panas.
Bagaimana Ventilasi Tunnel Bekerja? Pergerakan angin adalah salah satu
dari metode paling efektif untuk mendinginkan ayam selama cuaca panas. Saat
udara bergerak melewati tubuh ayam yang panas maka panas ini akan keluar dari
tubuh sehingga tubuh merasa lebih dingin. Semakin banyak jumlah angin yang
bergerak ini maka semakin banyak efek dingin yang dihasilkan. Efek dingin yang
dihasilkan dari pergerakan angin ini umumnya dikenal dengan istilah “efek
windchill”.
Pada pemahaman lebih lanjut efek
windchill ini berbeda tiap umurnya. Bahkan bila dikaji lebih lanjut, ternyata
efek windchill juga berbeda antara broiler, layer, pullet maupun breeder.
Perbedaan ini diakibatkan oleh konstanta atau “chill factor” yang berbeda.
Ventilasi tunnel menghasilkan
pergerakan angin yang cepat di dalam kandang. Kecepatan angin umumnya antara
350 sampai 400 FPM (feet per menit) atau ekivalen dengan 1,7 sampai 2 m/detik.
Kecepatan angin dalam range ini akan menurunkan suhu sekitar 3,5 sampai 4
derajat Celcius. Efek ini akan menurun bila temperatur udara meningkat di atas
33 derajat Celcius, bila efek dingin ingin didapatkan maka dibutuhkan
“evaporative colling system”.
Yang harus kita ingat adalah
meskipun ventilasi tunnel bekerja efektif untuk meningkatkan kenyamanan ayam
dan meningkatkan performance saat cuaca panas tidak serta merta itu berlaku
untuk ventilasi saat cuaca dingin. Saat cuaca dingin, walaupun kecepatan
ventilasi diturunkan sampai batas ventilasi minimum (sesuai acuan), ventilasi
tunnel ini sudah cukup bekerja untuk membuang uap air, dan amoniak.
Sistem ventilasi tunnel sudah cukup
mampu untuk menurunkan suhu di dalam kandang dibandingkan suhu di luar kandang.
Bila dikehendaki suhu yang lebih rendah maka sistem pendinginan dapat
digunakan. Sistem pendinginan evaporasi secara umum mulai banyak digunakan di
Indonesia, sistem ini menggunakan cell pad yang ditempatkan di ruang inlet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar